Minggu, 25 Desember 2011

Serba-Serbi

Graphic Designer Profesi Yang Kurang Populer



 A. Sodara jauh : Aa kerjanya apa sekarang? sekarang kayknya sukses nihh

B. Kang Sam : Desainer Grafis!

A. Sodara jauh : apa Desain Gratis?

B. Kang Sam : Bukan...Desainer Grafis!

A. Sodara jauh : Ohh kayak Ivan Gunawan ya...?

B. Kang Sam : Gubrakk....waduhh bukan teh, ini kerjaannya seperti membuat iklan!

A. Sodara jauh : Ohh..yang suka membuat iklan di TV ya...?

B. Kang Sam : Itu salah satunya tapi bukan teh! pokoknya kayak membuat brosur, poster, billboard, spanduk, dll.


A. Sodara jauh : ooo..yang kayak gitu mah tukang sablon atau percetakan dong?

B. Kang Sam : Ya...masih berkaitan lah pokoknya, yang berhubungan dengan cetak mencetak....udah jelas...maaf bahas yang lain ya...cape jelasinnya....wkkkk

 
Itulah kalo bekerja di sektor yang ngga populer di masyarakat, karena profesi Graphic Designer sekarang sudah jarang diminati tapi bisa melakukannya seperti desainer grafis , dan kurang keren dimata orang tua, mertua, ataupun anak kita...karena mereka suka bingung menjelaskan lagi ke orang lain. Kadang disebut tukang setting, tukang sablon, tukang bikin spanduk dll...karena diera digital semua merasa sudah bisa menjadi desainer walau cuma mengenal beberapa software desain seperti Photoshop, CorelDRAW...padahal untuk menjadi desainer yang baik harus memiliki basic & ilmu yang harus dikuasai dan ada yg khusus bersusah payah secara formal selama 3th, atau 5th untuk menguasai dan mendalami profesi tersebut....sama seperti fotografer, walaupun sebagai profesi yang bisa menghasilkan jutaan rupiah.... tetap sering disebut tukang foto...
Dan untuk Desainer Grafis belum ada figur yang dianggap contoh dan yang gampang diingat serta populer di mata masyarakat Indonesia, kecuali orang-orang yg bergelut di dunia desain aja yang tau. Tapi beda dengan profesi fotografer banyak sekali figur yang menjadi icon fotografi seperti Darwis Triadi, Arbain Rambey, dll.

Desain Maskot
Menilik dari kasus tersebut...profesi desain grafis memang bukan profesi bergengsi, tapi bisa meraup materi yang lumayan..Menyandang profesi ini, pasti banyak sekali keahlian yang dikerjakan sesuai minatnya...contoh kasus, lulusan di kampus saya, yaitu Universitas Widyatama di Bandung khusus fakultas DKV (Desain Komunikasi Visual), jurusan desain grafis adalah salah satu jurusan yang banyak diminati, selain Multimedia dan fotografi.

Fenomena saat ini, banyak sekali perusahaan kecil yang bergerak dibidang percetakan berani memberikan layanan GRATIS bagi yang mau nyetak brosur, undangan dll. Karena mereka menerapkan template desain di setiap layoutnya, jadi tinggal di rubah dikit2 jadi dehhh...whh beneran nih jadi DESAINER GRATIS bukan GRAFIS. :D

Desain Distro
Lulusan dari Jurusan Desain Grafis, tidak semuanya berprofesi sama, yaitu mengurusi tentang desain, layout, tipografi, dll. tapi bisa merambah ke berbagai bidang, ada yang lebih suka dan fokus menjadi Ilustrator, Fotografer, Videomaker / Video Clip/Cinema, Publishing, Animator 2D ataupun 3D, Web Designer, layout buku, Desainer Pakaian Distro / fashion, dosen, guru seni rupa, bikin kartu undangan menggunakan gambar karikatur, tukang tato, programer Games dan interaktif edukasi,bahkan menjadi tukang setting di salah satu percetakan pun ada, dll.

Maka untuk itu berpendidikan desain grafis bisa merambah ke berbagai bidang yang satu sama lain saling berkaitan. Seperti saya ini tiap hari bisa rangkap kerjaan...tiap hari bisa mengurusi berbagai bidang garapan kerja....mulai dari layout majalah, bikin desain ini itu, foto nikahan, sampe proses layout album dan video editing hingga produksi kaset VCD / DVD.

Kalo anda sudah terjun di profesi ini pasti akan mengalami proses alamiah, dimana kondisi dan situasi kerja maupun pertemanan bisa mempengaruhi arah tujuan kita melangkah...apakah tetap dijalur yang biasa menjadi desainer grafis, atau malah berbelok arah menciptakan sesuatu yang baru.


Cover Majalah Iqro
Terus gimana dengan yang otodidak...
ya..smua pasti mengalami yang namanya proses alamiah...kadang kalo yang belajar otodidak tergantung kebutuhannya...misal, hanya sekedar untuk membuat brosur, membuat banner/spanduk, membuat web, membuat video animasi....tapi jangan meremehkan orang yang belajar otodidak...malahan banyak kasus, orang yang belajar otodidak dari majalah, buku, internet, ikut workshop dan pelatihan, lebih banyak terlatih dan pengalamannya lebih dalam dibandingkan dengan yang secara formal belajar di bangku kuliah.

Tapi jangan berkecil hati...banyak kok jadi desainer grafis sukses di pasaran...misalnya Jerry Aurum, yang tetap eksis di dunianya...walaupun profesinya merambah juga menjadi fotografer profesional. Dan lihatlah karya-karya desainer grafis profesional berseliweran di media masa, baik itu di televisi, Surat kabar maupun majalah, billboard dan lain sebagainya...jangan dikira semua iklan/print Ad / TVC yang dianggap bagus, keren, komunikatif dan bahkan menjadi trend setter itu dibuat secara asal-asalan...tetapi sebenarnya melalui proses yang panjang, dan melibatkan banyak pihak...mulai dari Brainstorming dengan klien dan tim, melibatkan Graphic Designer, Copywriter, art director, fotografer, animator, media, dll.

Sekian ...salam sukses untuk para GRAPHIC DESIGNER



Kang Sam


0 komentar:

Posting Komentar