A. Sodara jauh : Aa kerjanya
apa sekarang? sekarang kayknya sukses nihh
B. Kang Sam : Desainer
Grafis!
A. Sodara jauh : apa Desain
Gratis?
B. Kang Sam :
Bukan...Desainer Grafis!
A. Sodara jauh : Ohh kayak
Ivan Gunawan ya...?
B. Kang Sam : Gubrakk....waduhh
bukan teh, ini kerjaannya seperti membuat iklan!
A. Sodara jauh : Ohh..yang
suka membuat iklan di TV ya...?
B. Kang Sam : Itu salah
satunya tapi bukan teh! pokoknya kayak membuat brosur, poster, billboard,
spanduk, dll.
A. Sodara jauh : ooo..yang
kayak gitu mah tukang sablon atau percetakan dong?
B. Kang Sam : Ya...masih
berkaitan lah pokoknya, yang berhubungan dengan cetak mencetak....udah
jelas...maaf bahas yang lain ya...cape jelasinnya....wkkkk
Itulah kalo bekerja di sektor yang
ngga populer di masyarakat, karena profesi Graphic Designer sekarang sudah
jarang diminati tapi bisa melakukannya seperti desainer grafis , dan kurang
keren dimata orang tua, mertua, ataupun anak kita...karena mereka suka bingung
menjelaskan lagi ke orang lain. Kadang disebut tukang setting, tukang sablon,
tukang bikin spanduk dll...karena diera digital semua merasa sudah bisa menjadi
desainer walau cuma mengenal beberapa software desain seperti Photoshop,
CorelDRAW...padahal untuk menjadi desainer yang baik harus memiliki basic
& ilmu yang harus dikuasai dan ada yg khusus bersusah payah secara
formal selama 3th, atau 5th untuk menguasai dan mendalami profesi
tersebut....sama seperti fotografer, walaupun sebagai profesi yang bisa
menghasilkan jutaan rupiah.... tetap sering disebut tukang foto...
Dan untuk Desainer Grafis belum ada
figur yang dianggap contoh dan yang gampang diingat serta populer di mata
masyarakat Indonesia, kecuali orang-orang yg bergelut di dunia desain aja yang tau. Tapi beda dengan profesi fotografer banyak sekali figur
yang menjadi icon fotografi seperti Darwis Triadi, Arbain Rambey, dll.
Desain Maskot |
Menilik dari kasus
tersebut...profesi desain grafis memang bukan profesi bergengsi, tapi bisa
meraup materi yang lumayan..Menyandang profesi ini, pasti banyak sekali
keahlian yang dikerjakan sesuai minatnya...contoh kasus, lulusan di kampus
saya, yaitu Universitas Widyatama di Bandung khusus fakultas
DKV (Desain Komunikasi Visual), jurusan desain grafis adalah salah satu jurusan yang
banyak diminati, selain Multimedia dan fotografi.
Fenomena saat ini, banyak sekali
perusahaan kecil yang bergerak dibidang percetakan berani memberikan layanan
GRATIS bagi yang mau nyetak brosur, undangan dll. Karena mereka menerapkan
template desain di setiap layoutnya, jadi tinggal di rubah dikit2 jadi dehhh...whh
beneran nih jadi DESAINER GRATIS bukan GRAFIS. :D
Desain Distro |
Lulusan dari Jurusan Desain Grafis,
tidak semuanya berprofesi sama, yaitu mengurusi tentang desain, layout,
tipografi, dll. tapi bisa merambah ke berbagai bidang, ada yang lebih suka dan
fokus menjadi Ilustrator, Fotografer, Videomaker / Video Clip/Cinema, Publishing, Animator 2D
ataupun 3D, Web Designer, layout buku, Desainer Pakaian Distro / fashion,
dosen, guru seni rupa, bikin kartu undangan menggunakan gambar karikatur,
tukang tato, programer Games dan interaktif edukasi,bahkan menjadi tukang
setting di salah satu percetakan pun ada, dll.
Maka untuk itu berpendidikan desain
grafis bisa merambah ke berbagai bidang yang satu sama lain saling berkaitan.
Seperti saya ini tiap hari bisa rangkap kerjaan...tiap hari bisa mengurusi
berbagai bidang garapan kerja....mulai dari layout majalah, bikin desain ini
itu, foto nikahan, sampe proses layout album dan video editing hingga produksi
kaset VCD / DVD.
Kalo anda sudah terjun di profesi
ini pasti akan mengalami proses alamiah, dimana kondisi dan situasi kerja
maupun pertemanan bisa mempengaruhi arah tujuan kita melangkah...apakah tetap
dijalur yang biasa menjadi desainer grafis, atau malah berbelok arah
menciptakan sesuatu yang baru.
Cover Majalah Iqro |
Terus gimana dengan yang otodidak...
ya..smua pasti mengalami yang
namanya proses alamiah...kadang kalo yang belajar otodidak tergantung
kebutuhannya...misal, hanya sekedar untuk membuat brosur, membuat
banner/spanduk, membuat web, membuat video animasi....tapi jangan meremehkan
orang yang belajar otodidak...malahan banyak kasus, orang yang belajar
otodidak dari majalah, buku, internet, ikut workshop dan pelatihan, lebih banyak
terlatih dan pengalamannya lebih dalam dibandingkan dengan yang secara formal
belajar di bangku kuliah.
Tapi jangan berkecil hati...banyak
kok jadi desainer grafis sukses di pasaran...misalnya Jerry Aurum, yang tetap
eksis di dunianya...walaupun profesinya merambah juga menjadi fotografer
profesional. Dan lihatlah karya-karya desainer grafis profesional berseliweran
di media masa, baik itu di televisi, Surat kabar maupun majalah, billboard dan
lain sebagainya...jangan dikira semua iklan/print Ad / TVC yang dianggap bagus,
keren, komunikatif dan bahkan menjadi trend setter itu dibuat secara
asal-asalan...tetapi sebenarnya melalui proses yang panjang, dan melibatkan banyak
pihak...mulai dari Brainstorming dengan klien dan tim, melibatkan Graphic
Designer, Copywriter, art director, fotografer, animator, media, dll.
Kang Sam
0 komentar:
Posting Komentar